Jumat, 15 Mei 2009

Ketrampilan Dari Teman


Teman lama datang lagi ke Bontang, kali ini diundang dari organisasi kewanitaan untuk memberikan kursus ketrampilan. Teman ini ahli berketrampilan dan memang membuka usaha menjual barang-barang yang dibuatnya dari bahan-bahan limbah, seperti rangkaian bunga dari kulit jagung, biji-bijian, daun lontar dan masih banyak lagi. Kali ini yang akan diberikan dalam kursus ketrampilan ini ada dua materi. Yang pertama dari bahan gedebog pisang dan yang kedua dari koran bekas.

Karena untuk gedebog pisang ini perlu dikeringkan dan membutuhkan waktu berhari-hari, maka Bahan-bahan ini sudah disediakan. Ibu-ibu yang ikut tinggal mengganti sejumlah rupiah. Ketika kursus, baru diterangkan bagaimana cara mengeringkan dan cara memisahkan lapisan gedebog bagian luar dan dalam. Memang rumit, kalau tidak hati-hati bisa hancur gedebog yang sudah kering itu. Juga untuk bahan-bahan dari Koran bekas, semua sudah disediakan.

Sesi pagi, yaitu merangkai bunga dan membuat aneka ketrampilan dari gedebog pisang yang sudah dikeringkan. Degebog pisang dan daun lontar kemudian diguntung sesuai pola yang diinginkan. Kemudian disolder untuk memberikan tekstur pada kelopak-kelopak yang sudah dibuat. Tinggal merangkainya di kawat dengan lem. Jadilah rangkaian bunga yang menarik.

Kemudian gedebog kering akan dipakai untuk melapisi karton yang sudah dibuat kotak untuk tempat tisu. Gedebog kemudian diberi lem dan siap ditempelkan ke karton. Penempelan ini harus hati-hati karena untuk dibagian lipatan biasanya gampang sobek. Jadi memang harus ekstra teliti dan hati-hati. Akhirnya jadi juga kotak tisu yang dilapisi gedebog pisang. Tinggal difernis atau di cat warna bening.

Sesi kedua, yaitu memanfaatkan Koran bekas. Pertama akan membuat kertas daur ulang. Pertama yang harus dilakukan adalah membuat bubur dari kertas koran. Dengan cara koran disobek-sobek kecil, direndam seharian, kemudian diblender. Seberapa halus yang diinginkan, lebih halus berarti harus berulang-ulang juga memblendernya. Koran yang sudah jadi bubur ini kemudian dicampur dengan lem, kemudian siap dicetak menjadi kertas daur ulang dengan cara menyaringnya menjadi lembaran. Setelah itu baru dijemur. Sayang waktu itu tidak ada panas matahari. Jadi harus dilanjutkan dirumah.
Selain itu, dari bubur koran ini bisa dibuat hiasan tempel yang ada magnitnya. Caranya bubur koran tadi disaring dan diperas supaya ketika dicampur lem bisa seperti adonan kue. Baru kemudian dicetak sesuai selera. Setelah dikeluarkan dari cetakan baru dijemur. Dan lagi-lagi karena tidak ada panas inipun juga jadi PR.

Ada ladi ketrampilan dari koran ini, yaitu membuat deco. Yaitu membuat lembaran koran menjadi sebuah buku tebal. Kira-kira setebal 2 sampai 3 cm. Dibuka bagian tengannya dan beberapa lembar dilubangi ditengah sesuai selera, mau dibentuk bulat, kotak hati, oval. Intinya nanti akan dibuat untuk menaruh foto. Lalu setiap lembarnya dari yang terluar dilem menjadi beberapa lembar agak tebal. Dari lembar yang agak tebal ini kemudian dilem lagi dan sisatukan dengan cara dibentuk gelembung. Ini dibuat di kedua sisi.

Setelah kering, siap dilakukan pengecatan. Pertama dipulaskan lem agak tebal supaya bisa memberikan efek guratan-guratan jika nanti dicat. Setelah kering baru dicat dengan menggunakan cat kayu. Selesailah membuat deco.

Yang terakhir adalah membuat aneka wadah dari koran bekas. Inipun sebenarnya sudah disiapkan bahannya, yaitu jalinan koran dengan cara mengepang seperti mengepang rambut. Pertama koran dipotong memanjang selebar penggaris atau sekitar 3 cm. Kemudian tiap tiga lembarnya dilipat dan kemudian dikepang. Beberapa bentuk telah dibuat dengan cara menjahit. Pekerjaan ini memang berat. Belum lagi yang karna tak bisa menembus koran malah jarinya yang tertusuk. Tapi dari bentuk yang dihasilkan bisa bermacam-macam. Bisa dibuat tas, tempat tisu, tempat permen dan lain lain. Jadilah sudah ketrampilan koran dengan dijahit.

Kemudian setelah pulang aku ingin membuat dengan cara lain. Dan yang lebih mudah dikerjakan. Kuakali saja dengan cara mengelem diatas kardus yang tak terpakai. Jadilah sekarang kotak-kotak tempat majalah, tempat CD. Dan sekarang barang-barang dirumah tidak berceceran lagi, karena sudah punya tempat-tempat yang menarik, dari koran bekas. Tanks friend.

2 komentar:

  1. suka dengan kreatifitas yang unik macam beginian.. saya juga sedang bermain dengan kertas koran. Sama seperti anda, sayapun memilih cara yang gampang...yaitu menempelkan di kotak yang saya bikin sendiri dari karton tebal. Boleh tau ga ya mba? proses pewarnaan menggunakan apa? apakah ada cat kusus? sebenarnya saya sendiri sudah menemukan formulanya..tapi pingin melakukan perbandingan..lebih baik mana formulanya/catnya.

    Anda bisa lihat di blog saya : http://critamick.multiply.com

    Saya sudah memproduksi beberapa macam kreasi dari kertas koran.

    mungkin bisa juga untuk inspirasi bagi anda..seperti saya terinspirasi dengan artikel anda ini.. ternyata ada cara lain menjalin kepangan koran itu..yaitu dengan cara di jahit..

    Terima kasih.. artikel yang bagus dan bermanfaat.. sangat inspiratif

    salam kenal
    amik

    BalasHapus
  2. salam kenal jg mbak Amik,
    Makasih sudah mampir.Sptnya kita sehobi nih, cuma saya mmg kurang tekun aja, jd tidak seproduktif mbak amik.
    Mengenai cat, sbnrnya wkt itu saya cuma pengen cpt selesai, jadi saya pakai pilok, tp wkt saya pengen bikin agak banyak terkendala biaya jadi saya ganti pakai "cat kayu". Gmn, apa ada yg lbh hemat lagi?

    BalasHapus