Senin, 25 April 2011

Sulit bukan berarti tidak bisa melakukan (coba aja)

Satu keinginanku waktu itu, kapan ya aku bisa membuat rajutan cantik seperti yang di buku ini? Buku knitting yang kupinjam dari perpustakaan PWP. Gambar hasil rajutannya yang cantik, menarik, dan pasti susah sekali membuatnya karena melihat rajutannya yang ruwet. Meski ada panduan bagaimana membuatnya, tapi hanya dasarnya saja dan hanya satu jalan. Sedang gambar yang ditampilhan ada syal dengan pola atau alur-alur bermotif, ada topi dengan lobang-lobang, ada sweater dengan berbagai motif diberbagai bagian lengan, kerah, dan badannya. Hmm, menarik sekali.

Sekali waktu, saat main kerumah kakak. Aku melihat ada jarum knitting. Wauw ! ini boleh dipinjam nggak ya? Maju mundur mau meminjamnya, karena aku nggak tahu seberapa berharganya jarum knitting ini buat kakak iparku dan apa akan dipakai dalam waktu dekat ini. Tapi akhirnya jarum knitting ini pindah juga ketanganku, kupinjam maksudnya.

Mulailah aku meronce satu per satu kaitan dengan jari ke satu jarum mengikuti petunjuk di buku yang kupinjam. Saat membalik baris untuk membuat kaitan selanjutnya di jarum satunya, waduh susahnya mengaitkan benang ke lobang. Berbagai posisi jarum kucoba supaya benang bisa terkait. Tobaat.. tobat..! susah sekali, nggak bisa masuk-masuk. Model jarum yang lurus-lurus saja membuat benar-benar susah mengaitnya, nggak seperti jarum haken yang ujungnya ada kaitannya. Belom lagi nariknya kekencengan, jadi masukin jarum ke lobang benangnya butuh perjuangan. Tapi untungnya waktu itu mataku masih awas, masih bisa melihat jelas tanpa kaca mata untuk melihat dekat. Alhamdulillah.

Perjuangan panjang dan melelahkan. Haiyah! Ono-ono wae! Akhirnya satu rajutanku berhasil kubuat, walau hanya selembar dan ukurannya 20 kali 20 centi dan benangnya benang woll murahan yang satu gulungnya Cuma 1000 rupiah. Ah, lumayan... bisa juga akhirnya, meski belum sesuai harapan karena yang dilihat di buku modelnya cantik-cantik.

Waktu berlalu, jarum knitting harus dikembalikan dan kegiatan rajut-merajut knittingpun berhenti. Jadi hanya sekali membuat dan hanya satu bentuk, tak ada karya lainnya selama bertahun-tahun. Dan aku kembali menekuni rajutan crochetku, rajutan yang kupelajari waktu SD. Lumayan, hasilnya bisa berupa beberapa taplak meja, beberapa selimut, penutup kursi dan taplak-taplak kecil.

Kembali keinginan membuat knitting muncul lagi saat melihat gambar rajutan knitting cantik di internet. Lalu kupesan jarum knitting ke adik iparku sekalian membelikan benangnya. Memulai lagi bagaimana membuat kaitan pertamanya. Wueh ! ternyata kok lupa caranya. Terpaksa membuka tutorial di youtube mempelajari lagi langkah demi langkahnya.

Baris pertama telah berhasil terkait di jarum, mulailah mengaitkan benang untuk baris kedua, ketiga. Masih kaku, kadang kaitan tahu-tahu bisa terlalu kencang, sehingga untuk menusuknya jadi terlalu sulit. Kalau tak hati-hati bisa terlepas kaitan dan ini yang membuat bingung, mana yang harus dikait. Jalan satu-satunya ya dibongkar lagi, mengulang dari awal lagi.

Tapi setelah beberapa kali membuat, akhirnya lancar juga membuatnya, meski untuk membuat motif-motifnya tetap masih memakai panduan, dibuku dan internet. Sekarang yang jadi mimpiku adalah membuat baju. Kira-kira bisa terwujud tidak ya?