Kamis, 21 Oktober 2010

Bikin lagi yuk ! "Corn Craft"

Seorang teman berbaik hati mau mengajarkan ketrampilan “Corn Craft”, berbahan dasar tepung maizena yang diuleni. Dari tepung yang diuleni seperti akan membuat kue ini, bisa dibuat beraneka bentuk cantik yang bisa menjadi pajangan meja atau lemari hias. Ih... ini sih tergantung tangan juga ya bagaimana luwes apa tidak melenturkan jari-jari membuat aneka bentuk nantinya. Bersama beberapa ibu kamipun datang kerumah bu Yuli (sang guru) minta diajari langsung bagaimana mengadoni tepung sampai menjadi kalis dan belajar membuat bentuknya.

Nah... bagian pakarnya nih yang membuat adonan, kami hanya mengamati saja, alasannya kami belum tahu seberapa kalisnya bahan yang dibuat nanti.. hehehe... ada alasan lain, jari-jari kami nggak mau belepotan, nakalnya....!!! sudah minta diajari masih ngerjain gurunya. Maafkan kami ya bu guru !

Setelah adonan jadi, adonan dibagi menjadi beberapa bagian untuk diwarnai sesuai kebutuhan. Kali ini kami ingin membuat bunga saja, itu yang gampang maksudnya. Kamipun sibuk membentuk,

“ternyata sulit juga ya !” celetuk kami.

“Enggak mbak ! karena belum terbiasa aja” suhunya memberi semangat.

Dengan bersusah payah membentuk sampai posisi badan dan mulut yang ikut monyong-monyong, akhirnya jadi juga beberapa kuntum, mau dirangkai menjadi apa ya nanti ? semua punya tujuan yang berbeda, tapi intinya membuat semenarik mungkin, sayang dong udah belajar sedari pagi masak nggak bagus hasilnya. Wuuuiiihhh semangatnya ! ya, hayo semangat !

Saat-saat kami kesulitan membentuk atau menempelkan bagian-bagian, ee... si kecil.. putrinya sang guru yang masih SD langsung berkomentar,

“Gini tante caranya, pake air, jangan dikasih minyak terus !”

"Hahaha... ketahuan deh katroknya" lha iya jelas harusnya kan ditambah air bukan minyak. Gimana adonanya mau kering nanti kalau ditambah minyak terus.Hehehe.... kalah deh kita sama anak kecil. Kecil-kecil pantes juga jadi guru, Kalau lihat hasil karyanya yang dipajang, wuih kita semua kagum.

saatnya adonan yang sudah terbentuk harus dikeringkan, ada dua cara. Dikeringkan dibawah terik matahari atau dioven. Kali ini kami memilih dioven biar cepet rampung dan cepet melihat hasilnya dan cepet pulang. Lagian.. karena matahari kali ini tak bersinar garang. Jadi bisa seharian nunggu keringnya.

Jadi sudah “Corn Craft” kami, tinggal memberi cat transparan supaya mengkilat. Nanti saja dicat dirumah. Setelah membereskan semua perlengkapan, kamipun pulang dengan membawa hasil karya sendiri, duh senengnya, jadi juga akhirnya Corn Craftku.

Corn Craft sudah dicat, hasilnya benar2 bagus. Bisalah nanti membuat sendiri dengan bentuk-bentuk yang lebih menarik, bikin hiasan kulkas, tempat surat dan lain-lain. Yang penting kali ini kami sudah tahu caranya. Makasih bu Guru !

***

Waktu berlalu, beberapa bulan setelah pembuatan perdana Corn Craft tak ada karya lagi yang dihasilkan. Maunya juga ingin membuat tapi terkendala kegiatan lainnya. Bahan-bahan yang terbeli juga belum terpakai karena waktu belajar membuat Corn Craft kami membuat beramai-ramai dari bahan yang sudah disediakan sang Guru, wah, memang benar-benar belajar yang sangat menarik, mendapat ilmu gratis dan bahannya juga gratis. Jadi bahan yang telah terbeli ini bagaimana? Ah pasti akan dibuat, entah kapan, nunggu saat yang tepat.

Benar juga ternyata. Saat seorang teman datang kerumah dan pembicaraan mulai mengarah ke ketrampilan, dia menginginkan aku mengisi di salah satu acara arisan. Tadinya ingin belajar membuat wadah-wadah yang memanfaatkan koran bekas, tapi setelah kutunjukkan ada yang baru yaitu Corn Craft, dia tertarik. Oke ! masih lama toh acaranya, masih sempat membuat contoh-contoh lainnya. Siap beraksi !

***

Pagi-pagi kukeluarkan tepung maizena 4 bungkus, satu bungkusnya 100 gr. Lalu kusiapkan minyak goreng dan air. Kutuang minyak sedikit lalu kutuang air, kuaduk rata. Masih kurang halus, kutuang lagi minyaknya bergantian dengan airnya. Beberapa kali kulakukan tuang menuang minyak dan air, tapi kenapa adonan nggak bagus juga. Seingatku waktu belajar dirumah teman (sang guru) dulu, 750 gr tepung hanya membutuhkan minyak 150 – 200 cc, berarti kalau aku hanya membuat 400 gr tepung... minyak yang kubutuhkan lebih sedikit, tapi ini kenapa minyak dan air bisa kubutuhkan banyak sekali dan nggak segera menunjukkan hasil. Ada yang salah pasti, apa tepungku tergolong sangat kering ya jadi perlu lebih banyak minyak dan air ?

Masih dalam kebingungan dan masih menguleni adonan yang nggak berhasil-berhasil, bungsuku mendekati dan menanyakan mau membuat apa, aku segera mengambil hasil Corn Craft yang sudah jadi,

“Mau buat seperti ini lhoh dik”

Sambil berbincang-bincang tentang adonanku yang nggak jadi-jadi aku mengamati lemari stok barang di depanku.

“Yah !, pantas saja nggak jadi-jadi adonannya, belum mama kasih Lem !”