Semua amal perbuatan harus kita tujukan pada Allah semata, janganlah mengharap balasan atau ucapan terima kasih dari orang lain. Karena... itu semua hanya akan membuat hati kita dilanda sedih, jengkel, marah, gelisah, gundah dan tidak tenang. Untuk itu carilah balasan hanya dari Allah, yaitu balasan pahala dan kebaikan.
Senin, 05 Desember 2011
bros rajut
Ini dia hasil rajutan benang-benang yang terbeli dari teman dan nitip adik, jadilah bros bunga cantik
Kamis, 09 Juni 2011
iya, bisa
Tawaranpun berdatangan meminta kami untuk mengisi acara arisan kantor maupun RT. Kami praktek membuat corn craft, sementara ibu-ibu mengikuti bagaimana kami membentuk. Sisa barang bazaar di PWP Pusat Jakarta kami tawarkan. Alhamdulillah, tiap mengisi acara selalu saja ada yang membeli dan lama-lama kami kehabisan stok.
Lalu datang lagi tawaran, apa mau mengisi pameran di acara HUT PWP ke 11 bulan Juni. Kami tak lagi punya stok untuk dijual. Kami hanya punya barang-barang pajangan koleksi. Itupun jumlahnya tak banyak. Terpaksa lembur untuk melengkapi, barangkali saja ada yang bisa dijual. Dan inilah hasil karyaku kali ini.
Senin, 25 April 2011
Sulit bukan berarti tidak bisa melakukan (coba aja)
Sekali waktu, saat main kerumah kakak. Aku melihat ada jarum knitting. Wauw ! ini boleh dipinjam nggak ya? Maju mundur mau meminjamnya, karena aku nggak tahu seberapa berharganya jarum knitting ini buat kakak iparku dan apa akan dipakai dalam waktu dekat ini. Tapi akhirnya jarum knitting ini pindah juga ketanganku, kupinjam maksudnya.
Mulailah aku meronce satu per satu kaitan dengan jari ke satu jarum mengikuti petunjuk di buku yang kupinjam. Saat membalik baris untuk membuat kaitan selanjutnya di jarum satunya, waduh susahnya mengaitkan benang ke lobang. Berbagai posisi jarum kucoba supaya benang bisa terkait. Tobaat.. tobat..! susah sekali, nggak bisa masuk-masuk. Model jarum yang lurus-lurus saja membuat benar-benar susah mengaitnya, nggak seperti jarum haken yang ujungnya ada kaitannya. Belom lagi nariknya kekencengan, jadi masukin jarum ke lobang benangnya butuh perjuangan. Tapi untungnya waktu itu mataku masih awas, masih bisa melihat jelas tanpa kaca mata untuk melihat dekat. Alhamdulillah.
Perjuangan panjang dan melelahkan. Haiyah! Ono-ono wae! Akhirnya satu rajutanku berhasil kubuat, walau hanya selembar dan ukurannya 20 kali 20 centi dan benangnya benang woll murahan yang satu gulungnya Cuma 1000 rupiah. Ah, lumayan... bisa juga akhirnya, meski belum sesuai harapan karena yang dilihat di buku modelnya cantik-cantik.
Waktu berlalu, jarum knitting harus dikembalikan dan kegiatan rajut-merajut knittingpun berhenti. Jadi hanya sekali membuat dan hanya satu bentuk, tak ada karya lainnya selama bertahun-tahun. Dan aku kembali menekuni rajutan crochetku, rajutan yang kupelajari waktu SD. Lumayan, hasilnya bisa berupa beberapa taplak meja, beberapa selimut, penutup kursi dan taplak-taplak kecil.
Kembali keinginan membuat knitting muncul lagi saat melihat gambar rajutan knitting cantik di internet. Lalu kupesan jarum knitting ke adik iparku sekalian membelikan benangnya. Memulai lagi bagaimana membuat kaitan pertamanya. Wueh ! ternyata kok lupa caranya. Terpaksa membuka tutorial di youtube mempelajari lagi langkah demi langkahnya.
Baris pertama telah berhasil terkait di jarum, mulailah mengaitkan benang untuk baris kedua, ketiga. Masih kaku, kadang kaitan tahu-tahu bisa terlalu kencang, sehingga untuk menusuknya jadi terlalu sulit. Kalau tak hati-hati bisa terlepas kaitan dan ini yang membuat bingung, mana yang harus dikait. Jalan satu-satunya ya dibongkar lagi, mengulang dari awal lagi.
Tapi setelah beberapa kali membuat, akhirnya lancar juga membuatnya, meski untuk membuat motif-motifnya tetap masih memakai panduan, dibuku dan internet. Sekarang yang jadi mimpiku adalah membuat baju. Kira-kira bisa terwujud tidak ya?
Senin, 28 Maret 2011
corn craftku 5 - 28 Maret 2011
Selasa, 01 Maret 2011
figure corncraftku
Intinya adalah mau mencoba dan telaten saja.
Kamis, 24 Februari 2011
nyuba bikin garnis
"Ikutan belajar ya!" kataku, tapi tanganku sudah ikutan memegang pisau dan sayatan wortel tipis.
"Ayo mbak En, dicoba aja mau model apa, ada contohnya kok"
Wah, senang juga ya, ngumpul-ngumpul bermanfaat, dapat pelajaran menarik dan gratis. Kucoba membuat satu bentuk, tapi sebenarnya lebih banyak mengamati saja, karena pisau dan sayatan wortel malah kumain-mainkan. Apalagi setelah itu mbak Atun dari kantor datang dan memberi setumpuk kerjaan lagi. Ah, terpaksa meninggalkan kelas garnis yang mengasikkan, hehehe.. mengasikkan untuk dilihat, karena aku hanya main-main saja.
Beberapa hari kemudian, timbul keinginan membuat garnis di rumah, ada apa ya di kulkas? Ah, lumayan ada wortel, timun, daun bawang... coba ah bikin sendiri. dan inilah garnisku...